Pada hari kamis, 25 februari 2016 telah diadakan pertemuan POKJA JKN PB POGI yang dihadiri oleh :

  1. M.Baharuddin, SpOG, MARS
  2. Ari Kusuma, SpOG
  3. Irsyad Bustamam, SpOG
  4. Chairulsjah Sjahruddin, SpOG, MARS
 
  1. POKJA JKN berpendapat telah terjadi perbedaan filosofi antara profesi dengan BPJS. Dimana profesi berpendapat pelayanan kesehatan harus berbasis outcome, sedangkan BPJS berbasis kaptal (biaya).
  2. POKJA JKN berpendapat cara perhitungan pembiayaan BPJS seharusnya berbasis activity base control sedangkan BPJS menghitung berdasarkan hospital base.
  3. Dalam pembuatan paket INACBG’s, BPJS tidak melibatkan profesi dalam clinical pathway sedangkan pada saat claim BPJS mewajibkan berdasarkan clinical pathway.
  4. Membuat Integrated care pathway time drive activity base control (TDABC). Sudah dibuat untuk kasus sectio caesaria tanpa komplikasi dengan mengambil tempat di RS Budi Kemuliaan.
  5. Membawa konsep TDABC ke rapat internal POKJA JKN, disetujui untuk membawa konsep ini ke Ketua NCC dan PB IDI.
  6. POKJA JKN telah bertemu dengan Ketua NCC di Semarang. Ketua NCC memberi respon positif terhadap upaya POKJA JKN membuat template ICP.
  7. POKJA JKN mempresentasikan konsep template ICP ke dalam rapat PB IDI. PB IDI sangat setuju dengan konsep dan template ICP yang diajukan POGI dan direncanakan akan disepakati untuk semua profesi di bawah PB IDI.
Rencana : Jangka Pendek Rencana pertemuan dengan MenKes dalam upaya sosialisasi ICP. Jangka Menengah Meminta PB IDI bersama PB POGI melakukan mediasi dan sosialisasi konsep dan template ICP dengan Asosiasi Rumah Sakit. Jangka Panjang ICP ini dapat diterima sebagai template resmi untuk semua profesi. Diuji cobakan di beberapa RS vertikal sesuai dengan regionalnya. Hasilnya diserahkan kepada KEMENKES sebagai upaya perbaikan paket INACBG’s.   [gallery link="none" type="slideshow" ids="2083,2084,2085,2086,2087"]  
Comments (0)